Pekanbaru, Riautpo.com - Dalam upaya menyikapi pandemi Coronavirus (Covid-19), Perumahan Griya Tika Utama (GTU), RW 11 dan RT 03, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru membentuk tim siaga Covid-19.
Ketua tim, Asrafli, SH MH mengatakan, tim siaga bersama seluruh warga akan berupaya menghindarkan lingkungan dan warga dari penularan virus yang saat ini sedang melanda. Dan berbagai kegiatan sudah dilaksanakan oleh tim antara lain berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, kepolisian, Baznas, Laznas, DMI dan organisasi lainnya yang ikut terlibat dalam penanganan Covid-19.
Tim juga melakukan sosialisasi secara umum dan door to door tentang covid-19, melakukan pendataan warga dan bahkan bersama kepolisian melakukan penertiban keamanan lingkungan.
Asrafli mengungkapkan bahwa semua pihak di GTU secara bersama-sama bersepakat bahwa pandemi Covid-19 ini harus segera disikapi. Semua warga harus kompak untuk menghindarkan diri dari penularan. Karena itu, tim juga menghimbau agar siapapun yang baru datang dari daerah luar ke GTU agar melapor dan bersedia mengisolasi diri secara mandiri.
"Himbauan dari pemerintah dan ulama juga sudah disampaikan kepada warga,"ujarnya, Jumat (1/5).
Selanjutnya, tim siaga Covid-19 perumahan GTU juga mengatur pintu masuk dan keluar perumahan menjadi satu pintu. "Karena itu, selain sudah ada sekitar 9 portal, sekarang ini sedang disiapkan tambahan 2 portal lagi untuk mengatur lalu lintas jalan utama masuk perumahan,"sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, tim juga sedang mengupayakan dilakukan pengukuran suhu tubuh setiap warga yang masuk maupun keluar di pintu masuk GTU.
"Ditempat ibadah bersama pengurus Masjid, musala, Dompet Dhuafa, LazisMU dan DMI dilakukan penyemprotan disinfektan dan kebersihan masjid secara intensif. Di masjid dan mushalla disiapkan sabun cuci tangan, hand sanitizer dan lain-lain," jelasnya.
Sementara, Ketua DKM Al-Hijrah, Asnawi SE M EcDev mengatakan, berhubung ada bantuan dari pemerintah bagi warga terdampak ekonominya akibat Covid-19, kami juga melakukan sosialisasi tentang program tersebut dan memfasilitasi pengumpulan formulir. "Alhamdulillah, tim sudah ada dan berjalan baik semua kegiatannya,"ujarnya.
Menurutnya, tim ini diperlukan karena setelah mekar dari Kabupaten Kampar masuk ke Pekanbaru tahun 2015, perumahan GTU dengan jumlah 600 kartu keluarga (KK) lebih dan hampir 2000 jiwa ini belum memiliki RT dan RW sendiri.
"Padahal sewaktu Kampar dulu kami di GTU ini satu RW dengan 8 RT. Sekarang kami masih gabung ke RW 11 dan RT 03 Kelurahan Air Dingin. Ini pun kadang kami masih dikecualikan untuk urusan tertentu," ungkapnya.
Lanjutnya, Contohnya kami tahu ada bantuan untuk takmir Masjid. Tapi Masjid kami tidak pernah di libatkan. Padahal Masjid kami sudah punya nomor registrasi di Kemenag Kota Pekanbaru. Karena itu, kami berharap tim ini hadir bisa membantu warga sebagai perpanjangan tangan RT dan RW,"harapnya.
Ketua Musala Raudhatul Jamaah, Ibnu Rizal, ST MT berharap agar lingkungan GTU dengan warga yang banyak ini segera bisa dimekarkan memiliki RW dan RT sendiri. Agar pelayanan warga bisa lebih baik dan maksimal. Dan tim ini juga diharapkan bisa memprakarsai proses pemekaran ini.
" Warga GTU ini sangat heterogen dan kompleks. Disini ada ASN, Polisi, TNI, pedagang, pebisnis, juragan beras, kontraktor, akademisi dan lain-lain,"ujarnya.
"Jadi kalau lingkungan ini memiliki perangkat pemerintah sendiri akan lebih cepat maju. Bahkan jika pemerintah kesulitan untuk membiayai operasional RT dan RW di lingkungan GTU, warga siap membiayainya," pungkasnya. (rls)
Komentar Anda :
